Liturgia Verbi 2016-03-01 Selasa.




Selasa Pekan Prapaskah III
01 Maret 2016



Bacaan Pertama
T.Dan 3:25.34-43

"Semoga kami diterima baik
karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."

Pembacaan dari Nubuat Daniel:

Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api,
Azarya berdiri dan berdoa;
Ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya,
"Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya,
dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu;
janganlah Kautarik kembali daripada kami belas kasihan-Mu,
demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu,
dan demi Israel, orang suci-Mu,
yang kepadanya Engkau telah berjanji
memperbanyak keturunan mereka
menjadi laksana bintang-bintang di langit
dan seperti pasir di tepi laut.
Ya Tuhan,
jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa,
dan sekarang kamipun dianggap rendah di seluruh bumi
oleh karena dosa kami.
Dewasa inipun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa,
tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan,
kurban sajian atau ukupan;
tidak ada pula tempat
untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu
dan mendapat belas kasihan.
Tetapi semoga kami diterima baik,
karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah,
seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu
serta ribuan anak domba tambun.
Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini
berkenan seluruhnya kepada-Mu.
Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya pada-Mu.
Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa
dan dengan takwa kepada-Mu,
dan wajah-Mu kami cari.
Janganlah kami Kaupermalukan,
tetapi perlakukankanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu
dan menurut besarnya belas kasihan-Mu.
Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib,
dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan."

Demikianlah Sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9,R:6a

Refren: Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.

*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan,
tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.

*Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.

*Tuhan itu baik dan benar;
sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.



Bait Pengantar Injil
Yl 2:12-13

Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan,
sebab Aku ini pengasih dan penyayang.



Bacaan Injil
Mat 18:21-35

"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu,
Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa, Petrus datang kepada Yesus dan berkata,
"Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku
jika ia berbuat dosa terhadap aku?
Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya, "Bukan!
Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja
yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu,
dihadapkanlah kepadanya seorang
yang berhutang sepuluh ribu talenta.
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya,
raja itu memerintahkan
supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya
untuk membayar hutangnya.

Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya:
Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu,
sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar,
ia bertemu dengan seorang hamba lain
yang berhutang seratus dinar kepadanya.
Ia menangkap dan mencekik kawannya itu,
katanya: Bayar hutangmu!
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:
Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara
sampai dilunaskan segala hutang itu.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih
lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi
dan berkata kepadanya:
Hai hamba yang jahat!
Seluruh hutangmu telah kuhapuskan
karena engkau memohonnya kepadaku.
Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu
seperti aku telah mengasihi engkau?
Maka marahlah tuannya itu
dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo,
sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu
dengan segenap hatimu."

Demikianlah Sabda Tuhan.



Renungan Injil
Bacaan Pertama hari ini diambil dari kitab tambahan Nubuat Daniel yang bisa kita temukan dalam kitab Deuterokanonika.
Daniel juga menubuatkan tentang kedatangan Mesias, dan bahkan dilengkapi dengan perkiraan waktu kapan Mesias akan datang, yakni
kurang lebih 490 tahun kemudian, tujuh puluh kali tujuh masa  [Dan 9:24-27].

Daniel dikenal sebagai seorang pendoa yang rajin, dan konon seorang vegetarian.
Dari tulisannya mudah untuk disimpulkan bahwa Daniel adalah orang yang berpendidikan tinggi.
Doa-doanya, sebagaimana yang kita baca pada hari ini, begitu indah dan penuh makna, yakni doa yang dipanjatkan saat bangsa Israel dalam pembuangan di Babel.
Saat itu terjadi krisis pemimpin umat, tidak ada kurban bakaran, sembelihan, sajian atau pun ukupan.
Juga tidak ada tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada Tuhan.

Daniel menaruh harapan besar, semoga Tuhan masih berkenan menerima mereka dengan baik sekali pun tanpa kurban persembahan.
Ia mengatakan di dalam doanya, "Anggap saja seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun."
Ya, dalam mempersembahkan kurban, bukan apa yang dipersembahkan yang penting, melainkan niat dan kesungguhan untuk datang kepada Tuhan.
Masih lebih baik datang kepada Tuhan dengan niat yang sungguh sekali pun "tangan kosong" daripada datang dengan membawa banyak kurban persembahan tetapi tujuannya hanya untuk pamer kepada orang-orang.

Marilah kita terlibat di dalam doa Daniel ini, semoga Tuhan berkenan menerima kita yang datang kepada-Nya tanpa mampu membawa kurban persembahan, tetapi datang kepada-Nya dengan segenap jiwa dan ketakwaan.
Marilah mencari wajah Tuhan, di situlah terdapat kemurahan dan belas kasih yang besar yang akan melimpah kepada kita melalui karya-karya-Nya yang ajaib.



Peringatan Orang Kudus
Santo Felix III (II), Paus
Felix berasal dari sebuah keluarga berdarah Romawi. la menjadi paus menggantikan Paus Santo Simplisius pada tahun 483. la dinamakan Felix III (II) karena kira-kira pada tahun 365 ada seorang paus tandingan yang menamakan dirinya Felix lI.
Selama masa kepausannya, Felix menghadapi bidaah Monophysitisme yang menolak ajaran iman tentang kedwitunggalan kodrat Yesus Kristus: Ilahi sekaligus Manusiawi. Untuk memecahkan masalah itu, Kaisar Zeno mengeluarkan suatu rumusan kesatuan yang bermakna ganda, yang disebut Henotikon. Rumusan ini tidak disetujui baik oleh Sri Paus maupun oleh pengikut aliran bidaah Monophisitisme.
Demi pemecahan selanjutnya, Sri Paus Felix memanggil Acacius, Patriark Konstantinopel, penyusun rumusan itu. Acacius menolak datang ke Roma. Maka dia diekskomunikasikan oleh Felix III. Sejak berlakunya ekskomunikasi ini, skisma Acacian mulai tersebar dan terus berkembang hingga kematian Felix III pada tanggal 1 Maret 492.
Santo David, Pengaku Iman
David mungkin lahir di Cardigan, Wales, Inggris pada tahun 520 dari sebuah keluarga bangsawan. la terkenal sebagai seorang biarawan yang aktif mendirikan biara-biara: kurang lebih ada 12 biara yang didirikannya. Dari antara biara-biara itu, biara Menevia di bagian baratdaya Wales adalah biara pusat sekaligus menjadi tempat tinggalnya sebagai pimpinan tertinggi.
Dalam kedudukannya itu David memainkan peranan besar dalam perkembangan Gereja Keltik. Banyak perintis Gereja Irlandia dididik di Menevia; antara lain Santo Finnianus dari Clonard, yang dijuluki sebagai Bapa Monastik Irlandia. Ketenaran namanya pada zaman itu dapat dilihat dari begitu banyak gereja kuno - lebih dari 50 buah gereja - di bagian selatan Wales yang memilih dia sebagai pelindungnya. David meninggal dunia pada tahun 601 di Menevia. la digelari kudus pada tahun 1120 pada masa kepemimpinan Sri Paus Kalistus II (1119-1124), dan diangkat sebagai pelindung suci Wales.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-02-29 Senin.




Senin Pekan Prapaskah III
29 Februari 2016



Bacaan Pertama
2Raj 5:1-15a

"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka
yang ditahirkan, selain daripada Naanam orang Syiria itu."

Pembacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja:

Naaman, panglima raja Aram,
adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi,
sebab oleh dia Tuhan telah memberikan
kemenangan kepada orang Aram.
Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta.

Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombolan
dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel.
Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman.
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya,
"Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu,
tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."

Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya,
"Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."
Maka jawab raja Aram,
"Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel."

Lalu berangkatlah Naaman.
Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak,
enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel,
yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu,
maklumlah kiranya,
bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku,
supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."

Segera sesudah raja Israel membaca surat itu,
dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata,
"Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan,
sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku,
supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya?
Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah,
ia mencari gara-gara terhadap aku."
Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu,
bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya,
dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, 
"Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu?
Biarlah orang itu datang kepadaku,
supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."

Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya,
lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan,
"Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan,
maka tubuhmu akan pulih kembali,
sehingga engkau menjadi tahir."
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata,
"Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar
dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya,
lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu,
dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik,
lebih baik dari segala sungai di Israel?
Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?"

Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat
serta berkata kepadanya,
"Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar
kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya?
Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu:
Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."

Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali
dalam sungai Yordan,
sesuai dengan perkataan abdi Allah itu.
Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak,
dan ia menjadi tahir.
Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya
kepada abdi Allah itu.
Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata,
"Sekarang aku tahu,
bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel.
Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"

Demikianlah Sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 42:2.3;43:3.4,R:Mzm 42:3

Refren: Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.
Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

*Seperti rusa yang merindukan sungai berair,
demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

*Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.
Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

*Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang,
supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus
dan ke tempat kediaman-Mu!

*Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah,
menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku,
dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi,
ya Allah, ya Allahku!



Bait Pengantar Injil
Mzm 130:5.7

Aku menanti-nantikan Tuhan,
dan mengharapkan firman-Nya,
sebab pada Tuhan ada kasih setia,
dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.



Bacaan Injil
Luk 4:24-30

"Yesus seperti Elia dan Elisa,
diutus bukan kepada orang-orang Yahudi."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika Yesus datang ke Nazaret,
Ia berkata kepada umat di rumah ibadat,
"Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar:
Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel,
ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan,
dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka,
melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel,
tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan,
selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
Mendengar itu,
sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota
dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak,
untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Demikianlah Sabda Tuhan.



Renungan Injil
Ada beberapa kearifan yang dapat kita petik dari Bacaan Pertama hari ini, antara lain:
kasih karunia Tuhan tidak terbatas hanya kepada umat Israel saja melainkan kepada siapa saja yang mencari-Nya;  Naaman, orang Syiria menerima kasih karunia Tuhan, disembuhkan dari sakitnya;
Berprasangka buruk (negative thinking) dapat melunturkan kepercayaan seperti yang ditunjukkan oleh raja Israel yang mengira raja Aram sedang mencari gara-gara, dan juga yang ditunjukkan oleh Naaman sendiri yang menjadi gusar gara-gara Elisa tidak menjumpainya melainkan menyuruh seorang suruhan dan Elisa tidak mau menolong Naaman, bahkan menyuruh Naaman mandi sampai tujuh kali, seolah-olah Naaman jarang mandi;
serta kearifan-kearifan lainnya.

Kali ini kita akan melihat tentang perilaku yang dianggap rendah atau direndahkan oleh orang lain;  saya yakin kita seringkali mengalaminya: dihina atau direndahkan oleh orang lain.
Naaman adalah pembesar Aram, panglima kerajaan Aram, kesayangan raja Aram.
Sebagai orang yang terpandang tentu tak seorang pun berani melecehkan harkat dan martabat Naaman.

Ketika diberitahu untuk datang ke Samaria menemui orang yang dapat menyembuhkannya, bisa jadi Naaman sudah bertanya-tanya, "Apa iya di Aram tidak ada orang yang dapat menyembuhkan? Apa harus datang ke Samaria?"
Jelas gengsi bagi seorang panglima perang kalau mesti datang ke kerajaan lain untuk meminta tolong, terlebih lagi mesti membawa upeti/buah tangan.

Puncaknya terjadi ketika Naaman "dipingpong" oleh raja Israel untuk datang sendiri ke rumah Elisa.
"Mengapa raja Israel tidak memanggil saja Elisa datang ke istana menemui Naaman?"
Naaman masih mau mengelus dada, lalu datang ke rumah Elisa.
Eh, celaka duabelas, Elisa tidak mau menemuinya, hanya mengutus seorang suruhan.
Parahnya lagi, Elisa tidak menyembuhkan dia, malahan Naaman disuruh mandi sampai tujuh kali;  ini jelas pelecehan besar!

Seandainya Naaman tidak menuruti hal-hal yang merendahkan dirinya itu, ia tak memperoleh kesembuhan yang didambakannya itu.
Jelas sekali, Tuhan tidak senang dengan orang yang tinggi hati, orang yang congkak dan sombong, serta orang yang jumawa terhadap kemampuan diri sendiri.
Jika merasa mampu, kenapa tidak dilakukan sendiri saja?  Mengapa mesti meminta tolong?

Kita telah mendengar filosofi berikut ini,
"Rendahkanlah dirimu agar orang lain tak dapat lagi merendahkan kita."
Jika kita sudah berada di tempat yang paling rendah, bagaimana bisa direndahkan lagi?
Prinsipnya: kita mesti rendah hati.
Tinggal masalahnya, siapa yang merendahkan, apakah kita akan merendahkan diri sendiri atau direndahkan oleh orang lain?

Saya seringkali memberi saran: Jika sulit merendah di hadapan orang lain, maka tinggikanlah dia agar kita menjadi lebih rendah atau setidaknya sama tinggi.

Marilah kita tengok peristiwa-peristiwa yang umum terjadi di sekitar kita:
Seorang wanita memperlakukan pembantu rumah-tangganya nyaris mirip memperlakukan seekor hewan saja, kamar tidur yang sangat sempit dan sumpek, tidurpun bersama barang-barang rongsokan.
Makan dibedakan karena tak layak seorang pembantu makan yang sama dengan makanan majikannya.
Jangan sampai pembantu mandi di kamar mandi majikannya, bisa kena semprot tiga hari - tiga malam.
Ketika menonton televisi, pembantu boleh ikut menonton, tetapi ndelosor di lantai, dilarang duduk di sofa (nanti sofanya kotor…).
Jangan mimpi pembantu boleh memegang remote-control tv.
Ketika majikan ke luar rumah, pembantu terkunci di dalam, dengan berbagai alasan pembenaran.
Majikan boleh salah tetapi pembantu dilarang salah.
Anehnya, majikan menggaji setinggi UMR tetapi berharap pekerjaan diselesaikan oleh pekerja setaraf sarjana.
Lah, mana ada sarjana yang mau bekerja sebagai pembantu rumah tangga?

Masih banyak lagi yang dapat saya tuliskan tentang ironi kisah pembantu ini.
Tetapi yang cukup mengusik saya ketika mengetahui kalau majikannya ternyata seorang pengikut Kristus.
Ya ampun, ia banyak beramal kepada orang-orang yang bahkan tak dikenalnya, tetapi sangat merendahkan orang yang tinggal bersamanya, orang yang bekerja mulai subuh sampai larut malam tanpa libur, dan ternyata orang itu berjasa bagi majikannya, nampak jelas ketika si pembantu minta ijin pulang kampung, lihatlah betapa paniknya sang majikan.

Sebagai pengikut Kristus sudah seharusnyalah kita mendengarkan dan melaksanakan ajaran kasih Kristus, sebagaimana yang ditulis pada Injil Matius berikut ini,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."  [Mat 25:40]
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku." [Mat 25:45]



Peringatan Orang Kudus
Santo Romanus, Rahib
Romanus adalah seorang rahib di sebuah biara pertapaan dekat Subiaco, Italia. la mendampingi Santo Benediktus (pendiri biara Benediktin) hingga menjadi seorang rahib yang terkenal dalam sejarah Gereja.
Pertemuannya dengan Benediktus terjadi di daerah pegunungan Subiaco. Kepadanya Benediktus mengetengahkan keinginannya untuk menjadi rahib. Memenuhi keinginan hati Benediktus, Romanus menunjukkan kepadanya sebuah gua terpencil yang sangat cocok untuk berdoa dan bermeditasi. Romanus membantu Benediktus dengan menghantarkan kepadanya makanan sehari-hari selama tiga tahun.
Menurut cerita, Romanus kemudian pergi ke Auxerre, Prancis agar bisa terhindar dari para pengacau yang telah menyebar di seluruh ltalia. Di Auxerre ia mendirikan biara Fontrouge dan di sana pula ia menghembuskan nafasnya pada tahun 550.

Beata Anna Line, Janda dan Martir
Masa muda Anna berlangsung pada masa penganiayaan dan pembunuhan terhadap umat Katolik di Inggris. Meskipun keadaan sangat berbahaya, narnun Anna serta adiknya mengarnbil keputusan berani untuk memeluk agarna Katolik. Akibat keputusan itu mereka diusir ayahnya dm rumah dan dicabut hak wmsannya. Kelak Anna menikah dengan Roger Line, seorang pemuda Katolik yang saleh. Roger kemudian meninggal dunia pada tahun 1594 di tempat pembuangan di luar negeri.
Sejak itu Anna memusatkan perhatiannya pada hal menolong imarn- imarn yang dikejar-kejar oleh agen-agen rahasia Inggris. Rumahnya yang berada di London selalu terbuka bagi imarn-imarn. la menolong mereka sedapat-dapatnya dengan makanan dan bantuan lain seperlunya. la rarnah dan sopan serta beIjiwa tenang. Keinginannya adalah mati bagi Kristus.
Sekali peristiwa ia menolong meloloskan seorang imarn Yesuit dari penjara "Tower" yang mengerikan itu. Karena hal itu diketahui penguasa, maka Anna ditangkap, ditahan, didakwa menyembunyikan imam- imam dan akhirnya dijatuhi hukuman mati. Dengan gagah berani ia berkata kepada hakim-hakim yang mengadilinya: "Saya hanya menyesal bahwa saya tidak dapat menolong imarn-imarn sebanyak seribu orang lagi”.  Pada tangga1 27 Februarl 1601, Anna dibawa ke Tyburn, tempat penyiksaan yang sampai saat ini terkenal sebagai tempat pembunuhan yang mengerikan. Anna tetap sabar dan tenang sarnpai saat terakhir hidupnya. la mengucupi tiang gantungan yang disediakan baginya dan membuat tanda salib pada tiang itu lalu berdoa. Di atas tiang gantungan itulah ia menghembuskan nafasnya dan menyerahkan rohnya kepada Tuhan.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-02-28 Minggu.




Minggu Prapaskah III
28 Februari 2016



Bacaan Pertama
Kel 3:1-8a.13-15

"Allah telah mengutus aku kepadamu."

Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Di tanah Midian
Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya,
imam di Midian.
Sekali peristiwa
Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun,
dan tiba di gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya
dalam nyala api yang keluar dari semak duri.
Musa melihat-lihat, dan tampaklah:
semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

Musa berkata, "Baiklah aku menyimpang ke sana,
dan menyelidiki penglihatan yang hebat itu.
Mengapa semak duri itu tidak terbakar?"
Ketika dilihat Tuhan
bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya,
berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya,
"Musa, Musa!"
Musa menjawab, "Ya, Allah."
Lalu Allah berfirman, "Janganlah mendekat!
Tanggalkanlah kasut dari kakimu,
sebab tempat di mana engkau berdiri itu adalah tanah kudus."
Allah berfirman lagi, "Akulah Allah ayahmu,
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub."
Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

Lalu Tuhan berfirman,
"Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir,
dan Aku telah mendengar seruan mereka
yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka.
Ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
Sebab itu Aku telah turun
untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir."

Ketika Allah mengutus Musa
untuk membawa umat Istrael keluar dari Mesir,
Musa berkata kepada Allah,
"Tetapi apabila aku menemui orang Israel,
dan berkata kepada mereka,
'Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu',
dan mereka bertanya kepadaku, 'Siapakah nama-Nya',
apakah yang harus kukatakan kepada mereka?"

Firman Allah kepada Musa,
"Aku adalah 'Sang Aku'."
Lalu Allah melanjutkan, "Katakanlah kepada orang Israel itu,
'Sang Aku' telah mengutus aku kepadamu."
Firman Allah pula kepada Musa,
"Katakanlah ini kepada orang Israel,
'Tuhan, Allah nenek moyangmu,
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub,
telah mengutus aku kepadamu'.
Itulah nama-Ku untuk selama-lamanya,
dan itulah sebutan-Ku turun-temurun."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 103:1-2.3-4.6-7.8.11,R:8a

Refren: Tuhan adalah pengasih dan penyayang.

*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu!
Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

*Tuhan menjalankan keadilan dan hukum
bagi segala orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa,
dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

*Tuhan adalah pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Setinggi langit dari bumi,
demikianlah besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya.



Bacaan Kedua
1Kor 10:1-6.10-12

"Kehidupan bangsa Israel di padang gurun telah dituliskan
untuk menjadi peringatan bagi kita."

Pembacaan Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara,
aku mau supaya kamu mengetahui,
bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan
dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
Jadi untuk menjadi pengikut Musa
mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Mereka semua makan makanan rohani yang sama,
dan minum minuman rohani yang sama,
sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka,
dan batu karang itu ialah Kristus.
Tetapi, sungguhpun demikian,
Allah tidak berkenan kepada bagian terbesar dari mereka.
Maka mereka ditewaskan di padang gurun.

Semua itu telah terjadi sebagai contoh bagi kita;
maksudnya untuk memperingatkan kita,
supaya kita jangan menginginkan hal-hal yang jahat
seperti yang telah mereka perbuat.
Demikian pula, janganlah bersungut-sungut,
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka,
sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Semua itu telah menimpa mereka sebagai contoh bagi kita;
semua itu dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita
yang hidup pada zaman akhir yang kini telah tiba.
Sebab itu siapa yang menyangka bahwa dirinya teguh berdiri,
hati-hatilah supaya jangan jatuh!

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Mat 4:17

Bertobatlah, sabda Tuhan,
sebab Kerajaan Surga sudah dekat.



Bacaan Injil
Luk 13:1-9

"Jikalau kamu  semua tidak bertobat,
kamu pun akan binasa dengan cara demikian."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
datanglah beberapa orang kepada Yesus
dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea,
yang dibunuh Pilatus
dengan darahnya dicampurkan dengan darah kurban
yang mereka persembahkan.
Maka berkatalah Yesus kepada mereka,
"Sangkamu orang-orang Galilea itu lebih besar dosanya
daripada dosa semua orang Galilea yang lain,
karena mereka mengalami nasib demikian?
Tidak! kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kamu tidak bertobat,
kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian.
Atau sangkamu
kedelapan-belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam,
lebih besar kesalahannya
daripada semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Tidak! kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kamu tidak bertobat,
kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian."

Kemudian Yesus mengatakan perumpamaan ini,
"Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara,
yang tumbuh di kebun anggurnya.
Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya.
Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu,
'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini,
namun tidak pernah menemukannya.
Sebab itu tebanglah pohon ini!
Untuk apa pohon ini hidup di tanah ini dengan percuma!'
Pengurus kebun itu menjawab,
"Tuan, biarkanlah dia tumbuh setahun ini lagi.
Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya
dan memberi pupuk kepadanya.
Mungkin tahun depan akan berbuah.
Jika tidak, tebanglah!"

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Tuhan mendengarkan doa dan seruan Umat-Nya, orang Israel yang hidup sebagai budak di tanah perantauan Mesir.
Tuhan berbelas-kasihan terhadap penderitaan mereka, lalu bermaksud untuk membimbing mereka menuju tanah yang dijanjikan, yakni Kanaan.
Tuhan tidak bekerja sendiri, melainkan mengutus orang-orang pilihan-Nya untuk bekerjasama mewujudkan rencana-Nya.
Tuhan mengutus Musa untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir.

Musa bimbang, bagaimana orang-orang akan percaya kalau dia itulah yang diutus Tuhan.
Pastilah orang-orang tidak akan percaya begitu saja, karena memang mudah untuk mengaku-ngaku menjadi utusan Tuhan padahal tidak.

Bisa jadi kita juga mengalami yang sama, seringkali bimbang apakah kita memang benar dipanggil Tuhan untuk diajak bekerjasama dengan-Nya mewujudkan kehendak-Nya.
Kita butuh bukti, meterai, mujizat atau apa saja yang dapat menunjukkan bahwa kita memang adalah utusan-Nya.
Tidak cukup hanya dengan mendengar di akhir perayaan Ekaristi, "Marilah kita pergi, kita diutus."

Sebagai orang pilihan Tuhan, Musa hidup penuh berkat sekali pun berbagai persoalan dan himpitan hidup selalu membayang-bayangi hari-harinya.
Kita juga demikian, diutus Tuhan bukan untuk bersenang-senang atau berpesta-pora, melainkan justru kita mengalami yang sebaliknya.
Tuhan bahkan mengutus Putera Tunggal-Nya untuk menyerahkan nyawa-Nya bagi penebusan manusia.
Tetapi percayalah, karena saya adalah salah satu saksi, Tuhan itu setia mendampingi kita dalam mewujudkan rencana Tuhan itu.

Mempelajari sendiri rumus-rumus penghitungan kalender liturgi adalah mustahil karena minimnya sumber-sumber yang dapat dijadikan sebagai acuan.
Tetapi setelah melewati berbagai aral dan rintangan, toh akhirnya tercapai juga.
Bagi saya ini adalah mujizat Tuhan.
Roh Kudus telah mengarahkan saya untuk mengerjakan hal-hal yang sama sekali tidak saya mengerti, sama seperti yang dialami Musa, Tuhan membimbingnya untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir.

Sekali pun mesti berjalan di bibir jurang, penuh rintangan dan marabahaya, menjalani hidup di bawah naungan Roh Kudus adalah hidup yang paling membahagiakan, karena Roh itulah yang selalu mencegah kita untuk menumpuk dosa, yang lalu belum diampuni sudah ditambah dengan dosa baru.



Peringatan Orang Kudus
Santa Antonia, Abbas
Antonia adalah seorang ibu rumah tangga yang saleh. Sepeninggal suaminya, ia memutuskan mengabdikan sisa hidupnya kepada Tuhan dengan menjalani kehidupan sebagai seorang biarawati.
Kemudian dengan bantuan Santo Yohanes Kapistrano, ia mendirikan sebuah biara Klaris yang lebih tegas aturannya di Firenze, ltalia. la sendiri menjadi pemimpin biara itu, hingga hari kematiannya pada tahun 1472.

Santo Hilarus, Paus
Hilarus berasal dari Sardinia. la terpilih sebagai paus menggantikan Paus Leo I (440-461) pada tangga119 November 461. Sebelum menjadi paus, Hilarus melayani umat sebagai diakon selama masa kepemimpinan Paus Leo I. Ketika diadakan konsili di Efesus pada tahun 449, untuk membicarakan tindakan ekskomunikasi atas diri Eutyches, se- orang penyebar ajaran sesat, Hilarus diutus sebagai wakil Paus Leo I.
Selama kepemimpinannya sebagai Paus, Hilarus mengawasi pembangunan beberapa gedung di Roma. Salah satunya ialah Oratorium yang dipersembahkan kepada Santo Yohanes Penginjil.  Selain itu, ia juga berusaha menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di dalam tubuh Gereja sendiri. Dalam kerangka itu, ia memimpin sebuah sinode di Roma pada tanggal 19 November 462 untuk membicarakan berbagai masalah yang ada di dalam Gereja di Gaul, Prancis. Selanjutnya pada tanggal 19 November 465, ia mengadakan lagi sebuah sinode untuk membicarakan hal pengangkatan dan kuasa yurisdiksi para Uskup Spanyol.
Hilarus meninggal dunia pada tanggal 29 Februari 468 dan dimakamkan di gereja Santo Laurensius di Roma.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-02-27 Sabtu.




Sabtu Pekan Prapaskah II
27 Februari 2016



Bacaan Pertama
Mi 7:14-15.18-20

"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."

Pembacaan dari Nubuat Mikha:

Nabi berkata,
"Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu ,
kambing domba milik-Mu sendiri.
Mereka terpencil,
mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan.
Biarlah mereka merumput di Basan dan di Gilead
seperti pada zaman dahulu kala.
Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib
seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir.
Adakah Allah lain seperti Engkau,
yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran
yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri?
Yang tidak murka untuk selama-lamanya,
melainkan berkenan kepada kasih setia?

Biarlah Ia kembali menyayangi kita,
menghapuskan kesalahan-kesalahan kita
dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub
dan kasih-Mu kepada Abraham
sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah
kepada nenek moyang kami
sejak zaman purbakala!

Demikianlah Sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12,R:8a

Refren: Tuhan adalah penyayang dan pengasih.

*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu!
Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

*Tidak terus menerus Ia murka,
dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
Tidak pernah Ia memperlakukan kita
setimpal dengan dosa kita,
atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

*Setinggi langit dari bumi,
demikian besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takut akan Dia!
Sejauh timur dari barat,
demikian pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.



Bait Pengantar Injil
Luk 15:18

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku
dan berkata kepadanya,
"Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa."



Bacaan Injil
Luk 15:1-3.11-32

"Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa
biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat,
katanya,
"Ia menerima orang-orang berdosa
dan makan bersama-sama dengan mereka."

Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka,
"Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya,
'Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita
yang menjadi hakku.'
Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu
di antara mereka.

Beberapa hari kemudian
anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu
lalu pergi ke negeri yang jauh.
Di sana ia memboroskan harta miliknya itu
dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya harta miliknya,
timbullah bencana kelaparan di negeri itu
dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi.
Lalu ia ingin mengisi perutnya
dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,
tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya:
'Betapa banyak orang upahan bapaku
yang berlimpah-limpah makanannya,
tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku
dan berkata kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa;
aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa;
jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.'

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia,
lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayah itu berlari mendapatkan dia
lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa.
Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya,
'Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik,
dan pakaikanlah kepadanya;
kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan didapat kembali.

Maka mulailah mereka bersukaria.
Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang.
Ketika ia pulang dan dekat ke rumah,
ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
Lalu ia memanggil salah seorang hamba
dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
Jawab hamba itu, 'Adikmu telah kembali,
dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun,
karena ia mendapatnya kembali anak itu dengan selamat.'

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk.
Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya,
'Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa,
dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa,
tetapi kepadaku
belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun
untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak Bapa
yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa
bersama dengan pelacur-pelacur,
maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.'
Kata ayahnya kepadanya,
'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku,
dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Kita patut bersukacita dan bergembira
karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan didapat kembali."

Demikianlah Sabda Tuhan.



Renungan Injil
Sudah seringkali kita dengar bahwa perbuatan dosa akan menjauhkan kita dari Tuhan dan sekaligus membangkitkan murka Allah.
Semakin sering berbuat dosa, semakin jauhlah kita dari-Nya, dan sekaligus berarti semakin sulitlah jalan kembali kepada-Nya.
Perbuatan dosa akan membuat kita menyukai kegelapan, tak mampu menatap terang, lalu merasa lebih nyaman jika kita bersembunyi di balik kegelapan itu.

Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang sudah kenyang dengan asam-garam kehidupan di dalam kegelapan itu.
Seperti seekor domba yang tak tahu jalan pulang, tersesat dan tak mampu kembali sendiri.
Nikmat dunia turut menghalang-halangi niatan saya untuk pulang.
Terlebih lagi jalan pulang itu sempit dan berdesak-desakan, kontradiktif dengan nikmat dunia.

Pertobatan adalah jalan pulang, merapat kembali kepada Tuhan.
Tetapi nampaknya sulit pertobatan terjadi dengan sendirinya.
Harus ada orang atau peristiwa sebagai pemicu munculnya niatan untuk bertobat.
Ketakutan akan murka Allah adalah pemicu yang kerap kali berhasil menuntun domba tersesat pulang ke kandangnya.

Berkaca dari pengalaman hidup dalam kegelapan di masa lalu, se cercah cahaya dari terang telah cukup melegakan hati, telah cukup untuk mencegah untuk berpaling kembali dari Tuhan, karena nikmat dunia tak lagi terasa nikmat, alias semu.
Berada di bawah terang Kristus-lah yang telah memampukan saya untuk merasakan nikmat dari hidup dalam damai sejahtera Kristus.
Inilah nikmat tulen, bukan semu.

Pada Bacaan Pertama hari ini, Nabi Mikha menulis sesuatu yang cukup mencengangkan kita.
Lihatlah betapa mudahnya bagi Tuhan untuk mengampuni dan membuang segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut, asal sudah ada niatan sedikit saja maka penghapusan dosa akan terjadi segera.
Ini tentu karena kasih setia Tuhan yang begitu besar kepada kita.
Dan bahkan, ketika kita pulang ke rumah Bapa, seluruh isi rumah bersukacita menyambut kepulangan kita.
Marilah kita pulang, kembali kepada Terang Kristus, kembali bersekutu dengan-Nya.



Peringatan Orang Kudus
Santo Gabriel Possenti, Pengaku Iman
Semasa kecilnya Gabriel dipanggil dengan nama Fransiskus, mengikuti nama Fransiskus Asisi, pelindung kotanya. la adalah anak bungsu seorang gubernur. Ibunya meninggal dunia ketika ia berumur 4 tahun. Teladan hidup ibunya sangat berpengaruh terutama dalam hal devosi kepada Bunda Maria. Sepeninggal ibunya yang terkasih itu, Bunda Maria menjadi tokoh pengganti yang sungguh dicintainya.
Pada umur 7 tahun, Fransiskus kecil telah diperkenankan untuk menerima Komuni Suci. Di sekolahnya ia dikenal sebagai seorang anak yang pintar, lucu dan suka berpakaian rapi. la juga menjadi seorang teman yang baik dan setia bagi kawan-kawannya. la selalu siap menolong kawan-kawannya, murah hati dan tidak biasa mengeluh apabila dihukum karena kesalahan teman-temannya. Sebagai siswa di Kolese Serikat Yesus, ia tetap unggul dan terus memegang sebutan "Sang Juara’ dalam kelasnya. Karena pergaulannya yang ramah dan kelincahannya dalam olahraga, ia sangat disukai banyak orang.
Dalam mata pelajaran Kesusasteraan, ia sangat pandai, terutama dalam Sastera Latin. Ia sangat mahir bersyair dalam bahasa Latin. Sebagai seorang penggemar Sastera, ia terkenaI sebagai seorang pemain drama yang berbakat. Ketika duduk di kelas terakhir, ia diangkat sebagai Ketua Akademis para Siswa dan menjadi Prefek Kongregasi Maria. Sifatnya yang mengingini kesenangan-kesenangan duniawi masih tetap menonjol dalam praktek hidupnya. la suka membaca buku-buku roman, menonton sandiwara, berburu dan berdansa. Kehidupan rohani kurang diindahkannya.
Namun rencana Tuhan atas dirinya tampak jelas. Tuhan tetap membimbingnya. Pada saat Hari Raya Maria Diangkat ke Surga, 15 Agustus 1855, diadakan perarakan patung Bunda Maria mengelilingi kota Spoleta. Uskup Agung kota Spoleta sendiri membawa patung itu. Ketika itu Fransiskus mendengar suara panggilan Bunda Maria: "Fransiskus, engkau tidak diciptakan untuk dunia ini, tetapi untuk menjalani kehidupan bakti kepada Allah di dalam biara". Fransiskus mendengar suara itu dengan takut. la merenungkan kata-kata Bunda Maria itu dengan hati terharu. Semenjak saat itu tumbuhlah keinginannya untuk masuk biara. Dia tidak melamar masuk Serikat Yesus, tempat ia bersekolah, tetapi melamar masuk Kongregasi Imam-imam Passionis.
Di dalam Kongregasi Passionis inilah ia mengganti namanya dengan Gabriel. Pada tahun 1856 ia menerima jubah Kongregasl Passionis.  Namun kehidupannya di dalam biara ini tidak lama. Ia meninggal dunia pada tahun 1862 setelah berhasil menempa dirinya menjadi seorang biarawan Passionis sejati. Selama berada di biara, Gabriel sungguh menunjukkan kesungguhan dalam menata hidup rohaninya. la benar-benar mencintai Yesus Tersalib dan Bunda Maria yang berduka. Devosi kepada Bunda Maria yang telah dilakukannya semerijak kecil terus dilakukannya hingga menjadikan hidupnya suci. Kesuciannya ternyata dari banyak mujizat yang terjadi pada setiap orang yang berdoa dengan perantaraannya. Gabriel menjadi seorang tokoh panutan bagi para kaum muda.

Santo Leander, Uskup
Leander yang menjabat sebagai Uskup Sevilla, Spanyol ini adalah kakak Santo Isidorus. Adik-adiknya Santa Florentina dan Fulgentius dinyatakan kudus juga oleh Gereja. Dengan kesalehan hidupnya dan pengaruhnya yang besar, Uskup Leander berhasil menghantar kembali Raja Hermenegild dan Rekkared beserta seluruh bangsawan Wisigoth ke dalam pangkuan Gereja Katolik.
Leander yang lahir pada tahun 540 ini menghembuskan nafas penghabisan pada tahun 600 di Sevilla, Spanyol. Jabatannya sebagai uskup diambil alih oleh Isidorus adiknya.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-02-26 Jumat.




Jumat Pekan Prapaskah II
26 Februari 2016



Bacaan Pertama
Kej 37:3-4.12-13a.17b-28

"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain,
sebab Yusuf itulah anak yang lahir pada masa tuanya;
dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya,
bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf
daripada semua saudaranya,
maka bencilah mereka itu kepada Yusuf,
dan tidak mau menyapanya dengan ramah.

Pada suatu hari
pergilah saudara-saudara Yusuf
menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
Lalu Israel berkata kepada Yusuf,
"Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan
kambing domba dekat Sikhem?
Marilah engkau kusuruh kepada mereka."
Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu,
dan didapatinyalah mereka di Dotan.
Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka.
Tetapi sebelum ia dekat pada mereka,
mereka telah bermufakat
mencari daya upaya untuk membunuhnya.
Kata mereka seorang kepada yang lain,
"Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
Sekarang, marilah kita bunuh dia,
dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini,
lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya.
Dan kita akan lihat nanti,
bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!"

Ketika Ruben mendengar hal ini,
ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka,
sebab itu kata Ruben, "Janganlah kita bunuh dia!"
Lagi kata Ruben kepada mereka,
"Janganlah tumpahkan darah!
Lemparkan saja dia ke dalam sumur
yang ada di padang gurun ini,
tetapi janganlah apa-apakan dia."
Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka
dan membawanya kembali kepada ayahnya.

Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya,
mereka pun menanggalkan jubah Yusuf,
jubah maha indah yang dipakainya itu.
Lalu mereka membawa dia
dan melemparkan dia ke dalam sumur.
Sumur itu kosong, tidak berair.
Kemudian duduklah mereka untuk makan.
Ketika mereka mengangkat muka,
kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael
yang datang dari Gilead
dengan untanya yang membawa damar,
balsam dan damar ladam.
Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu,
"Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu
dan menyembunyikan darahnya?
Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini,
tetapi janganlah kita apa-apakan dia,
karena ia saudara kita, darah daging kita."
Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataannya itu.
Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat,
Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu,
kemudian dijual kepada orang Ismael itu
dengan harga dua puluh syikal perak.
Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

Demikianlah sabdaTuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 105:16-17.18-19.20-21,R:5a

Refren: Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib
yang dilakukan Tuhan.

*Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan,
dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,
diutus-Nyalah seorang mendahului mereka,
yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.

*Kakinya diborgol dengan belenggu,
lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhinya nubuatnya,
dan firman Tuhan membenarkan dia.

*Raja menyuruh melepaskan dia,
penguasa para bangsa membebaskannya.
Dijadikannya dia tuan atas istananya,
dan pengelola segala harta kepunyaannya.



Bait Pengantar Injil
Yoh 3:16

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.



Bacaan Injil
Mat 21:33-43.45-46

"Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada imam-imam kepala
serta tua-tua bangsa Yahudi,
"Dengarkanlah perumpamaan ini,
Seorang tuan tanah membuka kebun anggur
dan menanam pagar sekelilingnya.
Ia menggali lubang tempat memeras anggur
dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.
Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap
lalu berangkat ke negeri lain.

Ketika hampir tiba musim petik,
ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu
untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Tetapi para penggarap menangkap hamba-hambanya itu:
yang seorang mereka pukul,
yang lain mereka bunuh,
dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu.
Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,
lebih banyak daripada yang semula.
Tetapi mereka pun diperlakukan sama
seperti kawan-kawan mereka.

Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka,
pikirnya, 'Anakku pasti mereka segani.'
Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu,
mereka berkata seorang kepada yang lain:
Ia adalah ahli waris!
Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.
Maka mereka menangkap dia,
dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu,
lalu membunuhnya.
Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,
apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"

Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus,
"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu,
dan kebun anggurnya akan disewakannya
kepada penggarap-penggarap lain
yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya."
Kata Yesus kepada mereka,
"Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci:
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru?
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Sebab itu Aku berkata kepadamu,
Kerajaan Allah akan diambil dari padamu,
dan akan diberikan kepada suatu bangsa
yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu."

Mendengar perumpamaan Yesus itu,
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti
bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
Maka mereka berusaha menangkap Dia,
tetapi mereka takut kepada orang banyak,
karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Tuhan mengasihi kita dengan cara-Nya sendiri, yang seringkali berbeda dengan cara yang kita inginkan.
Orangtua mengasihi anak-anaknya tidak dengan cara memanjakannya, melainkan memimbing mereka agar berhasil kelak di kemudian hari.
Pada awalnya, nampaknya sulit bagi anak-anak untuk bisa memahami akan hal ini;  anak-anak itu maunya dimanja oleh orangtuanya, maunya agar orangtuanya mengambulkan segala keinginannya.
Begitu pula halnya kita, sebagai anak-anak dari Bapa kita di Surga, apa yang kita maui sebagai anak bisa saja berbeda dengan yang dikerjakan Bapa untuk kita.
Tetapi kalau kita percaya dan tetap mematuhi apa yang menjadi keinginan Bapa di Surga untuk kita turuti, maka pada akhirnya kita akan tahu bahwa rencana Bapa bagi kita itu baik adanya.

Jalan yang disediakan Tuhan bagi kita adalah jalan yang sempit, maka sedikit orang yang mau menempuhnya, padahal jalan sempit itulah yang menuju kepada kehidupan. [Mat 7:12-14]

Yusuf, yang dikisahkan pada Kitab Kejadian dari Bacaan Pertama hari ini, adalah salah seorang yang merasakan betapa sempitnya jalan Tuhan itu.
Sesungguhnya ia mendapat karunia, sebagai anak yang paling dikasihi oleh ayahnya dibandingkan kakak-kakaknya, tetapi menjadi "anak emas" itu malah menimbulkan irihati di hati kakak-kakaknya.
Yusuf mendapat karunia dalah hal mimpi, di mana di jaman itu, orang percaya akan arti dan makna mimpi dan Tuhan pun menggunakan mimpi sebagai sarana menyampaikan pesan kepada manusia, tetapi bagi Yusuf mimpinya malah menjadi bumerang karena di dalam mimpinya dikatakan sanak saudaranya akan menyembah dia.

Yusuf, yang dikasihi Tuhan, malah mesti menghadapi ancaman pembunuhan dari saudara-saudaranya sendiri.
Saudara-saudaranya bahkan tega menjual Yusuf sebagai budak bagi bangsa lain.
Mengapa Tuhan membiarkan orang yang dikasihinya malah menderita sengsara?
Yesus banyak menderita selama hidupnya di dunia ini.
Begitu pula Bunda Maria dan Santo Yosef, para rasul, para santo dan santa, seluruhnya menderita dalam hidupnya terutama karena mematuhi dan mengikuti jalan Kristus.

Tabah dan teguh dalam memikul salib masing-masing adalah kuncinya, sebagaimana yang telah disampaikan Yesus, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."  [Mat 16:24]

Jika kita meneruskan membaca Kitab Kejadian sampai ke pasal 45, maka jawaban atas alasan penderitaan yang mesti dipikul ini akan kita jumpai.
Beginilah yang dikatakan Yusuf, "Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong."
Yusuf tidak melihat dirinya sebagai budak yang dijual oleh saudara-saudaranya, melainkan sebagai "jalan sempit" yang mesti ditempuhnya mendahului sanak saudaranya.
Kalau dipikir-pikir, jika Yusuf tidak dijual dan sampai ke Mesir, tentu seluruh keluarganya akan mati akibat bencana kelaparan yang terjadi waktu itu.

Nah, belajar dari pengalaman Yusuf ini, marilah kita melihat dan menempuh jalan sempit itu bukan sebagai siksaan hidup, melainkan sebagai jalan Kristus menuju kepada kehidupan.



Peringatan Orang Kudus
Santo Alexandros, Pengaku Iman
Alexandros dikenal sebagai Patrik kota Alexandria, Mesir pada abad ke-4 yang gigih membela Gereja dan ajaran iman yang benar dari rongrongan bidaah Arianisme yang menyangkal ketuhanan Yesus.

Santo Didakus Carvalho, Martir
Didakus lahir di Koimbra, Portugal pada tahun 1578. Walaupun masih muda, ia senang sekali dengan kegiatan-kegiatan rohani Gereja, punya semangat merasul yang tinggi serta berhasrat menjadi misionaris di tanah misi agar bisa mengalami kejadian-kejadian "istimewa" sebagaimana dialami oleh misionaris-misionaris.
Cita-citanya ini tercapai pada tahun 1608, tatkala ia tiba di negeri Jepang sebagai seorang imam misionaris. Didakus dikenal sebagai seorang misionaris Yesuit yang unggul. la baik dan ramah kepada umatnya, tidak segan terhadap pekerjaan dan perjalanan yang sukar, dan tidak takut menderita. Semua tantangan yang menimpanya bukan alasan untuk mengabaikan tugas pelayanannya kepada umat demi keselamatan mereka dan demi kemuliaan Allah, sebagaimana terungkap di dalam semboyan serikatnya: "Ad Majorem Dei Gloriam" ("Demi Kemuliaan Allah Yang Lebih Besar").
Didakus terutama mewartakan Injil di propinsi-propinsi yang belum pernah mendengar tentang nama Yesus Kristus dan Injil-Nya, dan mendirikan gereja di wilayah-wilayah itu. Selain berkarya di Jepang, Didakus juga mewartakan Injil di negeri-negeri lain. Penangkapan dan hukuman mati atas dirinya pada tahun 1624 terjadi tatkala ia baru saja kembali dari suatu perjalanan misinya ke luar negeri.
Hukuman nlati atas dirinya berlangsung sangat keji. Ketika itu musim dingin. la dibenamkan dalam air sungai yang hampir beku. Setelah seluruh tubuhnya membeku, ia dikeluarkan lagi dari air untuk disesah hingga babak belur, lalu ditenggelamkan lagi ke dalam sungai. Namun Tuhan menyertainya. Martir suci ini, meski penderitaan hebat menimpa dirinya, ia toh tetap gembira dengan menyanyikan lagu-lagu Mazmur dan menghibur orang-orang serani yang datang menyaksikan pelaksanaan hukuman mati atas dirinya.
Setelah 12 jam lamanya mengalami penderitaan, Didakus menghembuskan nafasnya sebagai seorang martir Kristus yang gagah berani pada usianya 46 tahun.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-02-25 Kamis.




Kamis Pekan Prapaskah II
25 Februari 2016



Bacaan Pertama
Yer 17:5-10

"Terkutuklah yang mengandalkan manusia.
Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."

Pembacaan dari kitab Yeremia:

Beginilah firman Tuhan,
"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,
yang mengandalkan kekuatannya sendiri,
dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Ia seperti semak bulus di padang belantara,
ia tidak akan mengalami datangnya hari baik;
ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun,
di padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,
yang menaruh harapannya pada Tuhan!
Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air,
yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,
dan yang tidak mengalami datangnya panas terik;
ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau,
yang tidak kuatir dalam tahun kering,
dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Betapa liciknya hati,
lebih licik daripada segala sesuatu!
Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin,
untuk memberi balasan kepada setiap orang
setimpal dengan hasil perbuatannya."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 1:1-2.3.4.6,R:40:5a

Refren: Berbahagialah orang
yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.

*Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.

*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.



Bait Pengantar Injil
Luk 8:15

Berbahagialah orang,
yang setelah mendengar firman Tuhan,
menyimpannya dalam hati yang baik
dan menghasilkan buah dalam ketekunan.



Bacaan Injil
Luk 16:19-31

"Engkau telah menerima segala yang baik,
sedangkan Lazarus segala yang buruk. 
Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Ada seorang kaya
yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus,
dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus,
badannya penuh dengan borok.
Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
dan ingin menghilangkan laparnya
dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

Kemudian matilah orang miskin itu,
lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur.
Sementara menderita sengsara di alam maut,
ia memandang ke atas,
dan dari jauh dilihatnya Abraham,
dengan Lazarus duduk di pangkuannya.
Lalu ia berseru, "Bapa Abraham, kasihanilah aku.
Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air
dan menyejukkan lidahku,
sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!"
Tetapi Abraham berkata, "Anakku, ingatlah!
Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu,
sedangkan Lazarus segala yang buruk.
Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
Selain dari pada itu di antara kami dan engkau
terbentang jurang yang tak terseberangi,
sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu
ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami
tidak dapat menyeberang!"
Kata orang itu, 'Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa,
supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
sebab masih ada lima orang saudaraku,
supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh,
agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu.'
Tetapi kata Abraham,
'Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi;
baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.'
Jawab orang itu, 'Tidak, Bapa Abraham!
Tetapi jika ada seorang
yang datang dari antara orang mati kepada mereka,
mereka akan bertobat.'
Kata Abraham kepadanya,
'Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi,
mereka tidak juga akan mau diyakinkan,
sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Kita telah mengetahui dan mempercayai secara penuh akan kaidah dan hukum yang berlaku bagi badan jasmani kita.
Mulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya: kita akan basah kuyup jika hujan-hujanan, kulit akan terbakar jika berada di bawah terik matahari, badan akan sakit-sakitan jika mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, dan sebagainya.
Jika kita tahu dan yakin akan resiko-resiko yang akan terjadi jika kaidah dan hukum itu dilanggar, misalnya: kita akan mati jika terjatuh dari tempat yang tinggi, kita akan mati jika tak makan dan minum, dan sebagainya.
Oleh karenanya, yakni oleh karena kita tahu dan percaya, maka kita pun mentaati kaidah dan hukum yang berlaku bagi badan jasmani kita.

Bagaimana halnya dengan jiwa rohani kita?
Kita juga tahu kaidah dan hukum yang berlaku bagi jiwa rohani kita, tetapi adakah kita telah mentaatinya?
Bukankah lebih penting bagi kita untuk memelihara jiwa rohani kita ketimbang badan jasmani kita?

Decimus Iunius Juvenalis, pujangga Romawi, menyodorkan karya satra yang sangat terkenal: "Mens sana in corpore sano" ("Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat")
Maka sejak negeri ini didirikan di tahun 1945, Presiden mencanangkan cita-cita agar Indonesia masuk 10 besar dunia dalam bidang olahraga.
Disusul oleh presiden berikutnya, mencanangkan slogan "Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat."
Lalu disusul lagi dengan "Program Indonesia Emas" untuk mengharumkan Indonesia di kancah dunia dalam bidang olahraga.

Berulang-ulang kali saya menela'ah mengenai hal ini, apakah betul jika badan kita sehat maka jiwa kita pun automatis akan sehat pula?
Apakah bukan yang sebaliknya yang terjadi, jika jiwa sehat maka badan pun akan sehat?
Atau ambil jalan tengah, keduanya saling menyehatkan?
Atau ambil langkah ekstrim, keduanya tidak saling terkait?

Pada Bacaan Pertama hari ini, Yeremia mengingatkan kita, bahwa keliru kalau kita mengandalkan kekuatan sendiri.
Sebagaimana tangguh pun kemampuan kita, sesungguhnya kita faham bahwa kemampuan manusia itu ada batasnya.
Fisik yang kuat, pikiran yang cemerlang, tetap saja terbatas.
Oleh karenanya kita tak dapat mengandalkannya.

Yeremia menyarankan agar kita tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri, karena ada batasnya itu, melainkan mengandalkan kekuatan yang tak ada batasnya (unlimited), yakni kekuatan yang berasal dari Tuhan.
Tuhan mampu mengerjakan hal-hal yang oleh manusia dianggap mustahil.
Kuasa Tuhan ini datang ke dalam jiwa rohani kita, bukan kepada badan jasmani kita.
Oleh sebab itu, yang perlu kita lakukan di samping ber-olahraga adalah ber-olahjiwa, dan bahkan yang saya sebut belakangan malah lebih penting, jauh lebih penting, karena se sehat-sehatnya manusia, tetap akan menjadi tua dan akhirnya sampai pada ajalnya.
Tetapi jiwa akan tetap hidup meninggalkan alam fana ini untuk menuju kehidupan di alam baka.
Mari kita tetapkan hati untuk mengandalkan Tuhan dalam segala urusan kita, agar kita tak berhenti menghasilkan buah-buah bagi jiwa kita dan orang lain.



Peringatan Orang Kudus
Santa Walburga, Abbas
Walburga lahir pada tahun 710 di Devonshire, lnggris.  Saudari Santo Winebald dan Willibald ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan Santo Bonifasius yang dikenal sebagai “Rasul bangsa Jerman”.
Ketika berumur 11 tahun, Walburga dididik di biara Benediktin, Wimborne di Dorsetshire, lnggris. Kemudian dia diterima sebagai anggota dari biara itu. la tetap tinggal di biara Wimborne sampai tahun 748 sambil membantu Santo Bonifasius mendirikan biara-biara di beberapa daerah Jerman yang baru dikristenkan. Kemudian ia pergi ke Jerman dan menjadi abbas untuk para biarawati yang mendiami biara Benediktin di Heidenheim yang didirikan oleh saudaranya Santo Winebald. Sesudah Winebald meninggal dunia pada tahun 761. Walburga menjadi abbas untuk seluruh blara yang ada di Jerman. Ia melayani biara-biara ini hingga kematiannya pada tahun 779 di Heidenheim. Jerman.
Semenjak abad kesembilan, nama Walburga terkenal luas di kalangan umat Jerman karena semacam “minyak pengobat penyakit yang mengalir dari batu padas di bawah tempat duduknya di gereja Salib Suci Eichstatt, Jerman. Minyak ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-02-24 Rabu.




Rabu Pekan Prapaskah II
24 Februari 2016



Bacaan Pertama
Yer 18:18-20

"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."

Pembacaan dari Kitab Yeremia:

Para lawan Nabi Yeremia berkata,
"Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia,
sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran,
orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat
dan nabi tidak akan kehabisan firman.
Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri
dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!"

"Perhatikanlah aku, ya Tuhan,
dan dengarkanlah suara pengaduanku!
Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan?
Mereka telah menggali pelubang untuk aku!
Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu,
dan telah berbicara membela mereka,
supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 31:5-6.14.15-16,R:17b

Refren: Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!

*Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring
yang dipasang orang terhadap aku,
sebab Engkaulah tempat perlindunganku.
Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku;
Sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.

*Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik,
menghantuiku dari segala penjuru;
mereka bermufakat mencelakakan aku,
mereka bermaksud mencabut nyawaku.

*Tetapi aku, kepada-Mu ya Tuhan, aku percaya,
aku berkata, "Engkaulah Allahku!"
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu,
lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!



Bait Pengantar Injil
Yoh 8:12b

Akulah terang dunia, sabda Tuhan,
barangsiapa mengikut Aku ia akan mempunyai terang hidup.



Bacaan Injil
Mat 20:17-28

"Yesus akan dijatuhi hukuman mati."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada waktu yesus akan pergi ke Yerusalem,
Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri
dan berkata kepada mereka,
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem
dan Anak Manusia akan diserahkan
kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.
Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah,
supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan,
tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."

Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus
beserta anak-anaknya kepada Yesus,
lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
Kata Yesus, "Apa yang kaukehendaki?"
Jawab ibu anak itu,
"Berilah perintah, supaya kedua anakku ini
kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu,
yang seorang di sebelah kanan-Mu
dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Tetapi Yesus menjawab,
"Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta.
Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?"
Kata mereka kepada-Nya, "Kami dapat."
Yesus berkata kepada mereka,
"Cawan-Ku memang akan kamu minum,
tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku,
Aku tidak berhak memberikannya.
Itu akan diberikan kepada orang-orang
bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."

Mendengar itu,
marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata,
"Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa
memerintah rakyatnya dengan tangan besi
dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu!
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu,
dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu.
Sama seperti Anak Manusia:
Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani,
dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Hari ini Bacaan Pertama diambil dari Kitab Yeremia.
Yeremia adalah nabi yang terkenal berani dan keras hati tetapi sekaligus dikenal juga sebagai "nabi peratap" karena tulisannya banyak diisi dengan keluhan, kesedihan dan bahkan sakit hati.
Yeremia terkenal gigih mewartakan firman Tuhan, tetapi orang-orang bukan saja tidak mau mendengar tetapi malahan timbul kebencian kepada Yeremia dan merencanakan hendak mencelakai Yeremia.

Mungkin pada jamannya, dianggap wajar "mata ganti mata, gigi ganti gigi" makanya Yeremia berkeluh-kesah kepada Tuhan agar Tuhan menghukum orang-orang yang menurutnya murtad dan jahat itu.

Dari Kitab Yeremia yang tebal itu (paling tebal di antara kitab lainnya kecuali Mazmur), saya menyimpulkan alasan kemarahan Yeremia lebih karena ia membela Tuhan; ia marah karena orang-orang tidak mengindahkan Tuhan, menghina Tuhan.
Yeremia tahu bahwa yang berwewenang menjatuhkan hukuman adalah Tuhan, dan yang ia lakukan adalah mengcegah jatuhnya penghukuman Tuhan dengan cara mewartakan agar orang-orang berbalik kepada Tuhan, bertobat.
Itulah sebabnya Yeremia tidak membangun persekongkolan untuk menyingkirkan orang-orang yang menentangnya, melainkan menyerahkan penghukuman kepada Tuhan.

Demikian pula halnya kita.
Di saat kita mengalami perbuatan buruk dari orang lain, pertama-tama tentu kita mematuhi ajaran Yesus untuk mengasihi mereka dan berdoa bagi mereka.
Seandainya ini sulit, karena mungkin kita masih menyimpan dendam atau sakit hati, sehingga sulit untuk mengasihi atau pun berdoa bagi mereka, maka pasrahkanlah kepada keputusan Tuhan, apakah Tuhan akan menjatuhkan hukuman atau malah mengutus kita untuk membantu mereka agar terjadi pertobatan.
Jika kita, dengan tulus menerima tugas perutusan itu, menurut keyakinan saya, perasaan dendam atau sakit hati itu akan segera sirna dari hati dan pikiran kita, sehingga kita dimampukan untuk melaksanakan tugas perutusan itu.



Peringatan Orang Kudus
Santo Montanus dan Lucius dkk, Martir
Para martir suci: Montanus dan Lucius bersama kawan-kawannya, yaitu Flavianus, Yulianus, Viktorikus. Quartillosia, Viktor, Donatian, Primolus dan Renus, dipenjarakan di Kartago (Tunisia) karena berpegang teguh pada imannya akan Kristus. Selama mendekam di dalam penjara mereka kekurangan makanan dan minuman sehingga beberapa dari antara mereka mati. Sebagian yang lain kemudian diseret ke tempat penjagalan.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-02-23 Selasa.




Selasa Pekan Prapaskah II
23 Februari 2016

PW S. Polikarpus, Uskup dan Martir



Bacaan Pertama
Yes 1:10.16-20

"Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan."

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Dengarlah firman Tuhan, hai para pemimpin,
manusia Sodom!
Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat,
manusia Gomora!
"Basuhlah, bersihkanlah dirimu,
jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat
dari depan mata-Ku.
Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik.
Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam;
belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Lalu kemarilah, dan baiklah kita beperkara!
firman Tuhan

Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
akan menjadi putih seperti salju;
sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba,
akan menjadi putih seperti bulu domba.
Jika kamu menurut dan mau mendengar,
maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.
Tetapi jika kamu melawan dan memberontak,
maka kamu akan dimakan oleh pedang."
Sungguh, Tuhan sendirilah yang mengucapkan ini.

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
Why 2:8-11

Pembacaan dari Kitab Wahyu:

Aku, Yohanes, mendengar suatu suara,
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna:
Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,
yang telah mati dan hidup kembali:

Aku tahu kesusahan dan kemiskinanmu
-- namun sebenarnya engkau kaya! --
Aku tahu fitnah mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi,
tetapi yang sebenarnya tidak demikian;
sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Jangan takut terhadap apa yang harus kauderita!
Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang
dari antaramu ke dalam penjara
supaya kamu dicobai
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.
Hendaklah engkau setia sampai mati,
dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat:
Barangsiapa menang,
ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23,R:23b

Refren: Orang yang jujur jalannya,
akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

*Bukan karena kurban sembelihan engkau dihukum,
sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku!
Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu
atau kambing jantan dari kandangmu.

*Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku,
dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
padahal engkau membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?

*Itulah yang engkau lakukan,
Apakah Aku akan diam saja?
Apakah kaukira Aku ini sederajad dengan engkau?
Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.

*Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban,
ia memuliakan Daku;
dan siapa yang jujur jalannya,
akan menyaksikan keselamatan dari Allah."

ATAU MAZMUR LAIN:
Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17

Refren: Ke dalam tangan-Mu, Tuhan,
kuserahkan nyawaku.

*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung,
dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!
Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku,
oleh karena nama-Mu
Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

*Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
Engkau membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu,
sebab Engkau telah menilik sengsaraku.

*Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,
selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!



Bait Pengantar Injil
Yeh 18:31

Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap-Ku,
dan perbaharuilah hati serta rohmu.



Bacaan Injil
Mat 23:1-12

"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa berkatalah Yesus
kepada orang banyak dan murid-murid-Nya,
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu
yang mereka ajarkan kepadamu,
tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka,
karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Mereka mengikat-ingat beban berat,
lalu meletakkannya di atas bahu orang,
tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Semua pekerjaan yang mereka lakukan
hanya dimaksud supaya dilihat orang.
Mereka memakai tali sembahyang yang lebar
dan jumbai yang panjang;
mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan
dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
mereka suka menerima penghormatan di pasar
dan suka dipanggil Rabi.
Tetapi kamu, janganlah suka disebut Rabi;
karena hanya satu Rabimu, dan kamu semua adalah saudara.
Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini,
karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Janganlah pula kamu disebut pemimpin,
karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus.
Siapa pun yang terbesar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan,
dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Pertobatan adalah keharusan bagi manusia guna menghindari pembinasaan karena perbuatan dosa, seperti yang dialami oleh penduduk Sodom dan Gomora.
Tidak ada jalan lain untuk selamat selain bertobat dan memohon pengampunan dari Tuhan.

Kirmizi adalah kesumba atau pewarna kain yang berwarna merah tua.
Pada Bacaan Pertama hari ini, Kirmizi diumpamakan sebagai dosa yang perlu dibasuh dan dibersihkan agar menjadi putih seperti salju atau bulu domba.

Apa yang mesti kita lakukan agar menjadi putih seperti salju?
Pertama-tama kita mesti menyadari bahwa kita telah berbuat dosa, mengakuinya, lalu menyesalinya.
Kemudian kita memohon pengampunan dari Tuhan.
Pengampunan dosa merupakan pekerjaan yang paling disukai Tuhan untuk dikerjakan, tetapi tanpa inisiasi dari manusia, yakni berupa pertobatan, Tuhan tidak dapat melakukan pekerjaan itu.

Pembasuhan dan pembersihan adalah syarat mutlak yang mesti dilakukan; perbuatan dosa telah membuat diri kita menjadi kotor dan perlu dibersihkan.
Pembersihan semestinya dilakukan sebersih-bersihnya;  jangan biarkan ada noda tersisa karena pembersihan tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Selanjutnya: Berhentilah berbuat jahat dan belajarlah berbuat baik.
Berhenti berdosa tentu maksudnya agar jangan timbul dosa baru.
Perbuatan baik akan memutihkan Kirmizi.

Nah, kita telah mendengarkannya, sekarang tinggal melaksanakannya.
Masa Prapaskah adalah waktu yang tepat untuk melakukannya.



Peringatan Orang Kudus
Santo Polykarpus, Uskup dan Martir
Polykarpus adalah seorang Uskup Gereja perdana di Smyrna (Turki). Murid Santo Yohanes Penginjil ini memimpin Gereja di Smyrna sampai meletusnya kekacauan yang didalangi oleh para musuh Gereja pada tahun155. la sendiri pun ditangkap oleh orang-orang itu.
Ketika ditangkap, ia tidak memberikan perlawanan apa pun, bahkan ia tersenyum dan menjamu para penangkapnya dengan makanan yang lezat. Kepada mereka, ia berkata: "Jadilah kehendak Tuhan atas diriku". la memohon agar kepadanya diberikan waktu sedikit untuk berdoa. Setelah itu, ia dibelenggu dan diarak di tengah-tengah orang banyak menuju kediaman prokonsul untuk diadili.
Sewaktu diadili, prokonsul dengan keras memaksanya untuk menghojat Kristus dan mempersembahkan korban kepada dewa-dewa Romawi. la dengan tegas berkata: "Sudah delapanpuluh enam tahun saya mengabdi Kristus, dan tidak pernah saya alami bahwa Kristus berbuat salah kepadaku. Bagaimana mungkin saya menghojat Raja dan Penyelamatku? Tuhanku Yesus Kristus tidak saja berkata "bertahanlah dan teguhlah dalam imanmu; cintailah sesamamu; berbelaskasihlah kepada sesamamu, dan bersatulah di dalam kebenaran, melainkan juga Dirinya sendiri dijadikan contoh yang mencolok mata tentang semuanya itu" ".
Mendengar kata-kata Polykarpus itu, prokonsul berang dan segera menjatuhkan hukuman bakar atas diri Polykarpus. Hukuman ini tidak sedikitpun menggentarkan hati Polykarpus, karena ia tahu bahwa kebenaran ada di pihaknya. la bahkan mensyukuri peristiwa tragis ini.
Berita pembunuhan atas diri Polykarpus ini tersebar ke seluruh umat Smyrna. Seluruh umat memang menyesalkan tindakan brutal prokonsul itu tetapi mereka tidak patah semangat untuk tetap mengimani Kristus. Mereka saling meneguhkan dengan mengedarkan selebaran berikut: "Kristus kita sembah karena Dia adalah Putra Allah. Para martir kita sayangi sebagai murid Kristus karena imannya yang tak terperikan kepada Kristus, Raja dan Tuhan, hingga titik darah penghabisan. Semoga kita pun menjadi kawan dan rekan mereka dalam menanggung semua penderitaan yang ditimpakan kepada kita".
Di atas kubur Polykarpus, mereka menulis: "Dirimu kami cintai melebihi berlian, kami sayangi melebihi emas permata, dan kami baringkan tubuhmu yang suci di tempat yang layak bagimu. Di tempat ini ingin kami berkumpul dengan gembira untuk merayakan ulang tahun wafatmu sebagai martir Kristus yang jaya ".

Santo Willigis, Pengaku Iman
Willigis adalah seorang anak dari orang kebanyakan; namun ia berhasil menjadi kanselir tiga orang kaisar Jerman. Negarawan bijaksana ini berhasil menjaga keamanan seluruh negeri.  Sebagai Uskup Mainz dan wakil Paus, ia mengangkat uskup-uskup yang baik, mendirikan gereja- gereja dan membangun banyak jembatan. la membangun sekolah-sekolah untuk memajukan ilmu. Willigis menegakkan tata tertib dan memajukan kegiatan penghonnatan kepada Tuhan.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info